
Fosil burung bangau rakasa atau marabu ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Unggas besar yang bisa mencapai tinggi sampai 180 cm itu, diduga bisa mampu memburu dan memangsa anak-anak manusia kecil atau hobit (homo florensiensis) yang juga fosilnya ditemukan di pulau itu, kata para periset yang menemukan fosil tersebut.
Tetapi tidak ada bukti langsung yang menunjukkan burung raksasa itu memburu hobit.
Spesies manusia kerdil ini dikatakan bersaudara dekat dengan manusia modern.
Penemuan yang dilaporkan di Jurnal Margasata Masyarakat Linnean, juga menjelaskan bagaimana satwa liar praserajah beradaptasi dengan kehidupan di gugus kepulauan.
Spesies baru bangau raksasa yang bernama leptoptilos robustus ini tingginya 1,8...